Semarak Ramadan 1446 H”Light of Knowledge” : Update Ekonomi Syariah di Indonesia: Isu dan Perkembangan

Semarak Ramadan 1446 H”Light of Knowledge” : Update Ekonomi Syariah di Indonesia: Isu dan Perkembangan
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam Syariah
Dr Sutan Emir Hidayat membahas perkembangan ekonomi Syariah di Indonesia, menyoroti meningkatnya konsumsi produk dan layanan halal oleh komunitas Muslim global. Dia mencatat bahwa kontribusi Indonesia terhadap pasar halal global diproyeksikan mencapai tiga triliun rupiah pada tahun 2027, dengan sektor keuangan menjadi yang terbesar. Sutan juga menyebutkan bahwa Indonesia sekarang menjadi salah satu eksportir utama produk halal dan merupakan konsumen terbesar produk halal secara global. Dia mengucapkan terima kasih atas peringkat Indonesia dalam tiga besar Laporan Ekonomi Islam Global dan kepemilikan sahamnya yang signifikan di Bank Pembangunan Islam. Sutan juga berbagi bahwa kegiatan bisnis Syariah sekarang berkontribusi 47,05% terhadap PDB Indonesia, peningkatan dari 46,71% tahun sebelumnya.
Kemajuan Ekonomi Syariah dan Rencana Masa Depan
Kemajuan dan rencana masa depan untuk program prioritas ekonomi Syariah. Dia menyoroti bahwa program ini masih menunggu penyelesaian PDB Syariah dan pertumbuhan ekspor produk halal. Dia juga menyebutkan pentingnya meningkatkan digitalisasi dan inovasi untuk meningkatkan akses ke keuangan Islam. Sutan menekankan bahwa ekonomi Syariah sekarang menjadi arus utama, karena telah dimasukkan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional dan telah diumumkan dalam bentuk undang-undang. Dia juga membahas pentingnya meningkatkan posisi keuangan Syariah Indonesia di tingkat global dan peran keuangan sosial Syariah dalam mengurangi kemiskinan dan mengurangi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sutan menyimpulkan dengan menyatakan bahwa ekonomi Syariah bukanlah sistem ekonomi alternatif, tetapi sekarang menjadi bagian dari ekonomi arus utama.
Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia
Selain itu Dr Sutan Emir Hidayat Sutan membahas pentingnya literasi keuangan di Indonesia, menyoroti bahwa meskipun meningkat menjadi 39% literasi keuangan, 61% populasi masih kurang memahami. Dia menekankan perlunya perbaikan lebih lanjut dan pentingnya memahami keuangan Syariah. Sutan juga menyebutkan strategi nasional untuk melek finansial dan inklusi ekonomi, yang melibatkan berbagai institusi termasuk Bank Indonesia dan Dewan Ulama Indonesia. Dia juga menyebutkan model simulasi untuk memprediksi efek peristiwa pada literasi. Selanjutnya, ia membahas pengembangan kurikulum akademik tentang ekonomi Syariah di IPB dan implementasi pedoman tematik untuk keuangan dan ekonomi Islam. Terakhir, ia menyebutkan penghargaan untuk provinsi yang unggul dalam pemerintahan Syariah.
Perbankan Islam dan Akuntansi Syariah
Terakhir Dr Sutan Emir Hidayat membahas perbankan Islam dan akuntansi Syariah dalam menanggapi pertanyaan. Dia merekomendasikan diversifikasi di beberapa bank Islam untuk menghindari masalah dengan sistem satu bank sedang down. Mengenai akuntansi Syariah, ia menjelaskan ada standar internasional yang ditetapkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Di Indonesia, standar ini disesuaikan daripada diadopsi secara langsung, dengan harmoni sekitar 70% antara AAOIFI dan standar Indonesia. Dia mencatat bahwa standar Indonesia lebih komprehensif di beberapa bidang seperti zakat dan wakaf.