Tanaman Moringa Ajaib: Manfaat Kesehatan dan Iman
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Heri  membahas tema inovasi, khususnya berfokus pada tanaman Moringa sebagai tanaman ajaib. Dia berbagi temuan penelitiannya selama lebih dari sepuluh tahun dan menyoroti banyak manfaat kesehatan tanaman. Dr. Heri Ahmad juga mereferensikan Quran, menarik inspirasi dari ayat-ayatnya tentang pertumbuhan tanaman yang baik di bumi dan kekuasaan Allah. Dia menekankan pentingnya percaya pada karunia Tuhan yang tak terbatas kepada umat manusia dan konsekuensi potensial bagi mereka yang tidak percaya.

Nilai Nutrisi dan Lingkungan Moringa Olivera
Dr. Heri membahas sifat multi-tujuan Moringa Olivera, yang juga dikenal sebagai “Pohon Keajaiban”, karena beragam kegunaannya dalam nutrisi, obat-obatan, dan konservasi lingkungan. Dia menyebutkan popularitasnya yang luas dan potensinya untuk berfungsi sebagai sumber nutrisi yang berkelanjutan bagi negara-negara berkembang. Dr. Heri juga menyoroti nilai gizi tanaman yang tinggi, termasuk vitamin A dan C, kalsium, zat besi, kalium, dan protein, dan menekankan pentingnya menjaga integritas nutrisi selama pemrosesan.

Manfaat Moringa dan Diskusi Nutrisi
Dr. Heri  membhas manfaat dan penggunaan moringa dalam berbagai konteks. Dia menyoroti bagaimana moringa, menjadi zat alami, dapat meningkatkan metabolisme, meningkatkan energi, meningkatkan stamina, dan mendukung kekebalan. Dia juga mempresentasikan temuan penelitian tentang dampak positif moringa pada unggas dan ikan, serta potensinya untuk meningkatkan produksi susu pada sapi perah. Selain itu, ia memperkenalkan proses dipatenkan uap pengeringan daun moringa untuk menjaga kemanjuran dan nutrisi mereka sementara membuat mereka lebih higienis untuk konsumsi. Dia juga membahas potensi penggunaan moringa dalam produk makanan dan minuman.

Pengembangan dan Tantangan Produk Moringa
Pertemuan tersebut berfokus pada kemungkinan pengembangan produk dari tanaman daun Moringa. Dr. Heri menjelaskan bahwa selain minuman Moringa yang ada, berbagai produk dapat dikembangkan, termasuk produk fermentasi dan suplemen. Dia juga membahas potensi menggunakan kelor dalam pakan ruminansia, tetapi mencatat bahwa proporsinya tidak boleh melebihi tiga puluh persen dari total pakan. Dr. Heri lebih lanjut membahas kendala produksi rendah dan kurangnya investasi di bidang ini, dan menyarankan keterlibatan masyarakat dalam budidaya dan pemeliharaan tanaman. Dia menekankan perlunya kontrol kualitas yang tepat, terutama dalam proses pengeringan, untuk memastikan nilai gizi. Dia juga menyebutkan kemungkinan mengembangkan produk seperti beras dan jagung dengan Moringa, tetapi mencatat bahwa itu masih dalam tahap penelitian.

Aplikasi Daun Moringa dalam Produk Makanan
Dr. Heri menjelaskan bahwa kelor dapat meningkatkan kualitas daging, nutrisi, dan fungsi, dan menyebutkan penggunaannya dalam kosmetik dan kesehatan hewan. Dia juga membahas tantangan memproduksi beras analog, mencatat bahwa peralatan skala besar tersedia di lembaga-lembaga tertentu. Sesi berakhir dengan presentasi sertifikat kepada Dr. Heri Ahmad Sukria untuk ceramahnya tentang inovasi produk kesehatan menggunakan tanaman kelor.